Konsep Tuhan



KONSEP KETUHANAN

Sesuai dengan ajaran Buddha mengenai tanpa jiwa, maka sesungguhnya tidak ada sesuatu yang pantas disebut sebagai Yang Maha atau Tuhan. Menurut Budhis gagasan mengenai Tuhan adalah hal yang sangat lemah sekaligus sangat kuat pengaruhnya. Lemah disini berarti sebearnya gagasan ini mudah dipatahkan. Siapa yang pernah melihat Tuhan? Siapa yang pernah mendengar suara Tuhan? Mengapa Tuhan yang katanya Maha Adil dan maha Kasih Sayang, namun tetap ada manusia yang terlahir cacat, miskin, kurang beruntung, dll. Mengapa Tuhan yang katany Maha Pengampun namun tetap menjerumuskan mereka yang kafir dan berdosa kedalam neraka? Dan masih banyak lagi pertanyaan segudang yang mungkin akan dijawab dengan sangat tidak bertanggung jawab: “jangan mempertanyakan ke-Ilahi-an Tuhan! Jangan bertanya kehendak Tuhan! dll”. Namun gagasan mengenai Tuhan mempunyai peranan yang sangat kuat dalam menggerakkan manusia dan mengubah wajah peradaban. Bayangkan berapa banyak korban jiwa yang berjatuhan atas nama Tuhan? sebaliknya, berapa banyak perdamaian yang tercipta atas nama Tuhan? dengan demikian Tuhan mau tak mau menjadi realitas penting dalam kehidupan sehari-hari manusia yang penuh ketidak pastian. Mengapa sampai timbul gagasan  mengenai Tuhan? harus diakui karena manusia adalah makhluk penakut yang mudah pasrah dengan kondisi dan lingkungannya. Satu hal yang menarik adalah masing-masing penganut agama theis akan memiliki gambaran Tuhan yang berbeda-beda dan akan mengatakan bahwa Tuhannyalah yang paling benar. Kalau begitu Tuhan siapa yang benar? Ini adalah kekeliruan terbesar yang pernah dibuat oleh manusia.
Sekarang bagaimana pandangan Budhis mengenai gagasan tentang Tuhan ini? Harus diakui secara jujur bahwa Budha Gautama tidak pernah menyatakan bahwa ajarannya berasal dari Tuhan dan dia adalah utusan Tuhan. sebaliknya Budha gautama menyatakan bahwa ajarannya adalah murni hasil pencapaian seorang manusia dengan tekad yang teguh dan dilandasi dengan cinta kasih kepada semua makhluk.
Bila demikian apakah benar bahwa agama Budha adalah agama yang nontheis? Maka jawabannya adalah benar. Dalam ajaran Budha untuk semua tradisi memang tidak mengenal kata Tuhan. Namun, hal ini bukan berarti dalam ajaran Buddha tidak dikenal konsep-konsep ketuhanan. Konsep ketuhanan sebagai pengatur dan penentu kehidupan manusia DITOLAK oleh ajaran Buddha. Jadi konsep Tuhan yang dapat diterima adalah sifat-sifat Tuhan, yaitu cinta kasih, welas asih, simpati dan ketenangseimbangan fikiran. Bila diagama theis dikenal adanya perintah dan larangan Tuhan yang mengatur kehidupan sehingga manusia menjadi lebih bermoral, maka dalam ajaran Buddha dikenal sila (aturan moralitas). Bila dalam agama theis dikenal surga dan neraka serta penyatuan bersama Tuhan sebagai tujuan akhir dari segala peribadatan yang dilakukan semasa hidup, maka dalam agama Buddha dikenal surga, neraka dan Nirwana. Walaupun trdapat sedikit banyak perbedaan, namun kita dapat menemukan sifat-sifat Tuhan itu sendiri dalam agama Buddha. Terlebih selama kurang lebih 2500 tahun ajaran Buddha telah menjadi pedoman dan pegangan hidup bagi sebagian umat manusia di dunia, baik yang memang umat Budha maupun yang bukan umat buddha.
Sumber bacaan: 
Upa. Sanasena Seng hansen. Ikhtisar Ajaran Buddha. Yogyakarta: Vihara Vidyaloka, cet. II, 2008

6 komentar:

  1. gan, karl max bilang "agama adalah penyakit sosial"...

    BalasHapus
  2. Firman Allah : Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy . Dia menutupkan malam kepada siang yang mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang (masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.(Al-Qur'an 7:54)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. dalam agama islam tuhan sering diartikan tuhan tidak diberanak dan diperanakan dalam agama buddha sudah jelas ada sesuatu yg tidak dilahirkan o bhikkhu itu pasti mengenai tuhan. tuhan dlm islam tidak menyerupai makhluk ciptaan tuhan yg diciptakan tuhan.dlm agama buddha o bhikkhu ada sesuatu yg tidak menjelma itu pasti mengenai tuhan. tuhan itu maha perkasa dlm islam dan mengetahui . dalam agama buddha o bhikkhu ada sesuatu yg mutlak..kata mutlak tu pasti apapun bisa terjadi.dalam kehidupan manusia umur manusia tidak ada yg tau bahkan mama lauren pun tidak tau kapan dia akan menimggal. tapi buddha tau kapan , bagaimana dan cara petapa telanjang itu akan mati saat seorang siswa sang buddha di suruh memperlihatkan ilmu gaibnya di luar manusia biasa tapi sang buddha menolak menunjukkan ilmu gaib..tapi memperlihatkan kemampuan bhatinnya kepada muridnya tentang petapa telanjang itu kapan akan meninggal dimana dan bagaiumana cara meninggalnya petapa itu sampai sekarang belum ada manusia sakti mandra guna tau tentang ilmu kebahtinan tersebut. dalam agama buddha kita tidak menyebutkan kata tuhan karena agama manapun tidak ada tulisan tuhan yg ada tu Allah/ Nibbana. tapi dalam agama buddha kita mengenal sifat tuhan yaitu metta{cinta kasih} karuna{ mempunyai belas kasihan pada semua mahkluk hidup bukan hanya sesama buddhis} mudita { turut berbahagia atas kebahagian org lain. turut simpatik atas kebahagian org lain} uppekkha{ menpunyai ketenangan bathin/ keseimbangan bathin.} klu mau di bahas tuhan pencipta manusia maka manusia cacat pun hasil ciptaan tuhan tu jelas tak masuk akal sehat. mengapa tuhan maha tahu maha adil maha penyayang tu kehabisan cetakan apa dia tidak mengetahui ada manusia yg cacat pula..berarti tidak adil dong tidak pemaaf dong ada kaya miskin ada melarat. ada sesat tapi kaya ada yg alim tapi blangsat hidupya klu gitu tuhan tidur dong jadi salah cetak. dlm agama buddha hal tersebut hasil karya ciptaan manusia tu sendiri melalui kamma phala.karna manusia cacat tu hasil kamma buruk dari kehidupannya. agama buddha mengajarkan kamma 3 massa yaitu kamma masa lalu ialah apa yg kita peroleh saat ini adalah hasil kamma kita yg lampau, apa yg akan kita perbuat saat ini akan kita peroleh masa yg akan datang itu kamma 3 masa yg mempengaruhi garis kehidupan manusia jadi berbeda karena perbuatan setiap manusia pun berbeda maka hasil yg di peroleh berbeda jadi tuhan bukan menakdirkan hidup manusia tapi manusia tu sendiri yg menjadi karya dalam hasil kamma nya.

      Hapus
  3. Nabi-Nabi (Al-'Anbyā'):23 - Dia tidak ditanya tentang apa yang diperbuat-Nya dan merekalah yang akan ditanyai.

    BalasHapus
  4. Tuhan, Dewa, Ruh, Jiwa, Jagad raya, big bang, dll semuanya yang dipercayai keberadaanya berdasar persepsi manusia, dari manakah semua itu bisa menjadi menjadi ada ?

    BalasHapus

Dalam rangka belajar, rasanya tak sempurna blog yang saya terbitkan tanpa adanya sekata dua kata yang dilontarkan. Kiranya pembaca dapat menambahkan kritik, saran maupun komentar untuk perbaikan selanjutnya. Terima Kasih telah di kunjungi... :-)