Tempat dan Hari bersejarah


TEMPAT-TEMPAT SUCI UMAT BUDHISM

Lumbini (sekarang Rumminde di Pejwar, Nepal)
Tempat kelahiran pangeran Sidharta
Bodhgaya (disebut juga Buddha gaya)
Tempat pangeran Sidharta mencapai penerangan sempurna dibawah pohon bodhi dan menjadi seorang Buddha
Taman Rusa Isitapana (Sarnath, India)
Tempat ajaran Buddha untuk pertama kalinya diwartakan kepada lima orang pertapa. Ditaman rusa ini dapat ditemukan bangunan bersejarah, yaitu:
1.      Stupa damekh
2.      Stupa dhammarajika
3.      Mulagandhakuti (tempat dimana Budha Gotama pernah menetap selama masa penghujan pertama kali ketika beliau di Sarnath)
4.      Pilar Asoka
5.      Vihara Mulagandhakuti
Kusinara
Tempat Buddha Gautama wafat, dikebun pohon Sala milik suku Malla, diantara pohon Sala kembar

Selain keempat tempat diatas, terdapat pula beberapa tempat penting lainnya yang berkaitan dengan sejarah Buddha Gautama, yaitu:

Rajagaha (sekarang disebut rajgir – salah satu kota tertua di India)
Tempat pertama kalinya Sang Budha bertemu dengan raja Bimbisara.
Bukit Gijjhakutta atau Bukit Burung Nazar
Di tempat inilah Devadatta pernah mencoba membunuh Sang Budha dengan cara menggulingkan batu besar. Di tempat ini pula (puncak bukit) terdapat tempat tinggal Buddha
Jivakambavana
Tempat praktek dokter jivaka (dokter pribadi raja Bimbisara dan pendukung setia Sang Budha)

HARI RAYA UMAT BUDHISM

Hari Waisak
Dirayakan pada bulan Mei atau Juni pada waktu bulan terang (purnama sidhi) untuk mempringati tiga peristiwa penting yaitu:
      1.      Lahirnya pangeran Sidharta di taman Lumbini pada tahun 563 SM.
    2.  Pangeran Sidharta mencapai penerangan sempurna dan menjadi Buddha di Buddha-Gaya pada usia 35 tahun.
      3.      Buddha Gautama wafat di Kusinara pada usia 80 tahun.
Hari Asadha
Dirayakan 2 bulan setelah hari Waisak. Pada saat bulan purnama Sidhi di bulan Juli atau Agustus, untuk memperingati khotbah pertama Sang Buddha di Taman Rusa Isitapana (dekat Benares) dihadapan lima orang pertapa, yaitu: Kondana, Badiya, Wappa, Mahanama, dan Assaji.
Hari Kathina
Dirayakan 3 bulan setelah hari Asadha. Perayaan Kathina dirayakan satu bulan penuh. Upacara dimaksudkan untuk memberikan keperluan hidup sehari-hari kepada para biksu yang telah melaksanakan vassa (masa menetap selama masa penghujan) selama tiga bulan di suatu tempat tertentu. Senioritas seorang biksu dihitung dari jumlah vassa yang telah dilaksanakannya.
Hari Magha
Dinyatakan dibulan Magha (Februari/Maret) pada purnama sidhi; untuk memperingati peristiwa berkumpulnya empat peristiwa penting pada pertemuan akbar tersebut, yaitu:
      1.      Berkumpulnya 1250 biksu tanpa pemberitahuan
      2.      Kesemuanya adalah arahat dan memiliki 6 kekuatan batin
      3.      Semuanya ditahbiskan oleh Sang Buddha sendiri dengan ucapan ehi bikku.
      4.      Diberikannya inti ajaran Buddha

Sumber bacaan:
Upa. Sanasena Seng hansen. Ikhtisar Ajaran Buddha. Yogyakarta: Vihara Vidyaloka, cet. II, 2008

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dalam rangka belajar, rasanya tak sempurna blog yang saya terbitkan tanpa adanya sekata dua kata yang dilontarkan. Kiranya pembaca dapat menambahkan kritik, saran maupun komentar untuk perbaikan selanjutnya. Terima Kasih telah di kunjungi... :-)